Puisi Untuk Ayah yang Hilang
Aku menguburkan ayahku di bawah tanah. Dan dindingnya menjelma rumah dengan tangga yang digunakan hanya untuk memanjat ke bawah. Kadang aku melihat masa lampau, diantara rumput dan tanaman hias dan papan petunjuk rumah ayah
.
Tuhan memakamkan ayahku di angkasa. Biar kini ia berselimut kapas awan tanpa jelaga, dengan burung-burung yang menyisir rambutnya dan menarik selimut kala malam menutup matanya
.
Sementara aku, sanggup bertahan hidup, setia berucap doa sepanjang usia alam. Dan aku menanam ayah di jantungku. Ketika ia tumbuh dan terbelah jadi dua kelak, salah satunya akan ku hadiahkan pada Tuhan
Selamat tanggal 3 Sept, Pah.