Puisi Untuk Ayah yang Hilang

Ristyana Prabasari
1 min readSep 3, 2019

Aku menguburkan ayahku di bawah tanah. Dan dindingnya menjelma rumah dengan tangga yang digunakan hanya untuk memanjat ke bawah. Kadang aku melihat masa lampau, diantara rumput dan tanaman hias dan papan petunjuk rumah ayah
.
Tuhan memakamkan ayahku di angkasa. Biar kini ia berselimut kapas awan tanpa jelaga, dengan burung-burung yang menyisir rambutnya dan menarik selimut kala malam menutup matanya
.
Sementara aku, sanggup bertahan hidup, setia berucap doa sepanjang usia alam. Dan aku menanam ayah di jantungku. Ketika ia tumbuh dan terbelah jadi dua kelak, salah satunya akan ku hadiahkan pada Tuhan

Selamat tanggal 3 Sept, Pah.

--

--

Ristyana Prabasari
Ristyana Prabasari

Written by Ristyana Prabasari

She is free in her wildness, she is a wanderess. She knows nothing of borders and cares nothing for rules or customs.

No responses yet